Ada sebuah cerita tentang seorang pemuda desa yang jatuh
cinta kepada seorang putri kerajaan. Pemuda desa itu adalah seorang pemuda yang
tidak terlalu tampan dan mungkin bisa dibilang berwajah standar. Ia tinggal di
desa di rumahnya yang sederhana seorang diri. Dalam hati si pemuda itu sering
berkata, “tuhan, kapankah aku bisa memiliki seseorang yang bisa aku ajak
berbagi kasih?, kapan aku bisa berbagi cerita dengan seorang gadis manis yang
akan tertawa saat aku bercerita lucu?, apakah aku memang ditakdirkan untuk
sendiri?”. Tiga kalimat itulah yang sering mengisi dan terkadang mengganggu si
pemuda itu. Dan pada suatu hari, ia pergi ke kota di sebuah kerajaan, bermaksud
untuk berjualan dan mencari uang. Ketika mata pemuda itu tertuju pada sesuatu
yang mengalihkan perhatiannya. Dengan mulut menganga dan seperti patung yang
terhipnotis, pemuda itu melihat ke seorang gadis berparas cantik di kereta kuda
dengan pengawalnya. Kecantikan gadis itu sungguh luar biasa, seperti seorang
dewi kahyangan yang turun dari surga. Dalam hati pemuda desa itu, sedikit demi
sedikit merasakan perasaan cinta dan terbersit pertanyaan “cantik sekali gadis
itu, siapakah bidadari yang berparas manis itu?”. Pertanyaannya terjawab
seketika saat seorang penduduk berbisik ke temannya dan itu didengar oleh
pemuda desa itu bahwa gadis itu adalah seorang putri kerajaan. Dalam hati si
pemuda itu berkata “apakah mungkin aku yang seorang pemuda desa ini sedang
jatuh cinta kepada seorang putri kerajaan yang cantik yang punya segalanya?”.
Ketika berada dirumah,
pemuda desa itu terus teringat akan paras cantik dan manis putri
kerajaan itu hingga membuatnya susah tidur. Pemuda itu memutuskan untuk setiap
hari ke kota kerajaan itu dengan maksud untuk melihat dan memberi senyuman kepada
sang putri. Esok hari tiba dan pemuda itu sudah berada dikota itu, akhirnya
sang putri pun tiba dan dengan penuh rasa cinta pemuda itu tersenyum kepada
sang putri dan tak disangka sang putri itu tersenyum kembali padanya. Itu
adalah senyuman termanis yang pernah pemuda itu lihat seumur hidupnya. Hari
demi hari pemuda itu ke kota dan tersenyum kepada sang putri dan sang putri
juga tersenyum. Sampai suatu saat si pemuda itu berpikir untuk menulis surat
dan memberikannya kepada sang putri. Malam harinya ia tak tidur dan menulis
surat dengan segala curahan hatinya. Rasa ngatuk terkalahkan oleh rasa semangat
cintanya yang berkobar.
Sebuah surat cinta dengan tinta murah yang dipakai untuk
menulis namun dengan perasaan cinta si pemuda di setiap huruf yang tertulis pun
telah jadi, esok harinya pemuda itu kedesa dan memberikannya kepada sang putri.
Sang putri yang terkejut dengan surat yang diberikan oleh si pemuda desa itu
menimbulkan pertanyaan di diri sang putri. Apa isi surat itu?, siapa pemuda
itu?.
Dengan penuh kegembiraan bahwa suratnya telah diterima
oleh sang putri, si pemuda desa itu pulang ke rumah sederhananya. Kali ini,
pemuda itu tak bisa tidur karena saking bahagianya. Besok pagi pemuda itu ingin
ke kota lagi dan bertanya tentang sesuatu kepada sang putri, bertanya tentang
hal-hal yang membuat pemuda itu bimbang yaitu apakah sang putri telah memiliki
kekasih.
Dengan penuh kebimbangan, besoknya pemuda itu pergi ke kota. Saat sang
putri lewat, pemuda itu memberanikan diri untuk bertanya kepada sang putri.
Pemuda desa: tuan putri, apakah tuan putri
sudah membaca surat hamba?
Sang putri: iya, sudah.
Pemuda desa: tuan putri, maaf atas kelancangan
hamba, hamba ingin bertanya, apakah nanti ada yang marah ketika hamba mengirim
surat seperti ini kepada tuan putri?
Tuan putri: aku tidak tahu
Dengan percakapan dan jawaban dari sang putri kerajaan.
Pemuda itu pulang dengan penuh ketidak pastian dan keraguan. Ia bingung apakah
ia harus melanjutkan untuk mengirimi sang putri surat atau tidak. Malam
harinya, pemuda itu kembali tak bisa
tidur karena terus memikirkan jawaban sang putri. Tapi, dalam hati si pemuda
itu berkata, jika saya benar-benar cinta
padanya, saya tidak boleh ragu, saya harus tetap berjuang, saya harus tetap
tersenyum didepannya agar tuan putri tersenyum dan tidak bersedih lagi….
Apakah
yang akan terjadi selanjutnya?, apakah tuan putri akan membalas surat cinta
pemuda desa itu?, ataukah sang putri masih terus menguji pemuda itu?. Kelanjutan
dari cerita ini akan berbeda dari setiap orang yang mempunyai kisah cintanya sendiri.
Artikel terkait:
Puisi cinta (love poem)
Pemuja rahasia
Indahmu adalah canduku (Puisi)