Sabtu, 01 Februari 2014

thumbnail

Cerita cinta - Kisah Romantis di Bulan Romantis



Ada sebuah cerita tentang seorang pemuda desa yang jatuh cinta kepada seorang putri kerajaan. Pemuda desa itu adalah seorang pemuda yang tidak terlalu tampan dan mungkin bisa dibilang berwajah standar. Ia tinggal di desa di rumahnya yang sederhana seorang diri. Dalam hati si pemuda itu sering berkata, “tuhan, kapankah aku bisa memiliki seseorang yang bisa aku ajak berbagi kasih?, kapan aku bisa berbagi cerita dengan seorang gadis manis yang akan tertawa saat aku bercerita lucu?, apakah aku memang ditakdirkan untuk sendiri?”. Tiga kalimat itulah yang sering mengisi dan terkadang mengganggu si pemuda itu. Dan pada suatu hari, ia pergi ke kota di sebuah kerajaan, bermaksud untuk berjualan dan mencari uang. Ketika mata pemuda itu tertuju pada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya. Dengan mulut menganga dan seperti patung yang terhipnotis, pemuda itu melihat ke seorang gadis berparas cantik di kereta kuda dengan pengawalnya. Kecantikan gadis itu sungguh luar biasa, seperti seorang dewi kahyangan yang turun dari surga. Dalam hati pemuda desa itu, sedikit demi sedikit merasakan perasaan cinta dan terbersit pertanyaan “cantik sekali gadis itu, siapakah bidadari yang berparas manis itu?”. Pertanyaannya terjawab seketika saat seorang penduduk berbisik ke temannya dan itu didengar oleh pemuda desa itu bahwa gadis itu adalah seorang putri kerajaan. Dalam hati si pemuda itu berkata “apakah mungkin aku yang seorang pemuda desa ini sedang jatuh cinta kepada seorang putri kerajaan yang cantik yang punya segalanya?”.
Ketika berada dirumah,  pemuda desa itu terus teringat akan paras cantik dan manis putri kerajaan itu hingga membuatnya susah tidur. Pemuda itu memutuskan untuk setiap hari ke kota kerajaan itu dengan maksud untuk melihat dan memberi senyuman kepada sang putri. Esok hari tiba dan pemuda itu sudah berada dikota itu, akhirnya sang putri pun tiba dan dengan penuh rasa cinta pemuda itu tersenyum kepada sang putri dan tak disangka sang putri itu tersenyum kembali padanya. Itu adalah senyuman termanis yang pernah pemuda itu lihat seumur hidupnya. Hari demi hari pemuda itu ke kota dan tersenyum kepada sang putri dan sang putri juga tersenyum. Sampai suatu saat si pemuda itu berpikir untuk menulis surat dan memberikannya kepada sang putri. Malam harinya ia tak tidur dan menulis surat dengan segala curahan hatinya. Rasa ngatuk terkalahkan oleh rasa semangat cintanya yang berkobar.
Sebuah surat cinta dengan tinta murah yang dipakai untuk menulis namun dengan perasaan cinta si pemuda di setiap huruf yang tertulis pun telah jadi, esok harinya pemuda itu kedesa dan memberikannya kepada sang putri. Sang putri yang terkejut dengan surat yang diberikan oleh si pemuda desa itu menimbulkan pertanyaan di diri sang putri. Apa isi surat itu?, siapa pemuda itu?.
Dengan penuh kegembiraan bahwa suratnya telah diterima oleh sang putri, si pemuda desa itu pulang ke rumah sederhananya. Kali ini, pemuda itu tak bisa tidur karena saking bahagianya. Besok pagi pemuda itu ingin ke kota lagi dan bertanya tentang sesuatu kepada sang putri, bertanya tentang hal-hal yang membuat pemuda itu bimbang yaitu apakah sang putri telah memiliki kekasih.
Dengan penuh kebimbangan, besoknya pemuda itu pergi ke kota. Saat sang putri lewat, pemuda itu memberanikan diri untuk bertanya kepada sang putri.
Pemuda desa: tuan putri, apakah tuan putri sudah membaca surat hamba?
Sang putri: iya, sudah.
Pemuda desa: tuan putri, maaf atas kelancangan hamba, hamba ingin bertanya, apakah nanti ada yang marah ketika hamba mengirim surat seperti ini kepada tuan putri?
Tuan putri: aku tidak tahu
Dengan percakapan dan jawaban dari sang putri kerajaan. Pemuda itu pulang dengan penuh ketidak pastian dan keraguan. Ia bingung apakah ia harus melanjutkan untuk mengirimi sang putri surat atau tidak. Malam harinya, pemuda itu kembali  tak bisa tidur karena terus memikirkan jawaban sang putri. Tapi, dalam hati si pemuda itu  berkata, jika saya benar-benar cinta padanya, saya tidak boleh ragu, saya harus tetap berjuang, saya harus tetap tersenyum didepannya agar tuan putri tersenyum dan tidak bersedih lagi….

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?, apakah tuan putri akan membalas surat cinta pemuda desa itu?, ataukah sang putri masih terus menguji pemuda itu?. Kelanjutan dari cerita ini akan berbeda dari setiap orang yang mempunyai kisah cintanya sendiri. 

Artikel terkait:
Puisi cinta (love poem)
Pemuja rahasia
Indahmu adalah canduku (Puisi)